Welcome to my blog

Don't hesitate to contact me

Rabu, 29 April 2009

Tuhan Jadikan Aku Pria Kembali

Kita sering mendengar kisah tentang waria. Paulus Jhonny Lasut punya kisah panjang mengjadi seorang waria, bahkan seorang istri bagi suami ciptaannya selama 16 tahun. Semua dimulai sejak dia berada di masa kanak-kanak.
Saya merasa sudah seperti perempuan sejak dari kecil, pada umur 6-7 tahun. Tidak ada rasa bersalah atau apa, rasanya nyaman saja. Orang tua saya juga tidak ada rasa melarang atau apapun, karena saya termasuk anak yang dimanjakan. Tapi setelah saya beranjak dewasa barulah orang tua merasa ada kelainan dalam diri saya.
Pada waktu saya kelas 5 SD, itulah pertama kali saya merasakan pengalaman bersetubuh dengan sesama jenis, dengan seorang lelaki, dia seorang Angkatan Laut. Ketika menanjak dewasa jiwa homoseksual saya lebih tinggi lagi. Waktu itu saya mulai dandan, saya mulai kenal melacurkan diri, itu kelas 1 SMA. Rasanya bahagia bisa memiliki "bentuk" seperti perempuan.
Melihat itu ibu saya cuma menangis saja, sedangkan bapak saya sama sekali tidak bisa terima. Saya diikat, dipukul, dibilang bawa sial, dibawa ke penjara. Saya akhirnya punya akar pahit dan dendam pada papa saya.
Jhonny Lasut semakin terpuruk.
Waktu SMA saya pergi ke Surabaya, saya mulai mengumbar tubuh saya dan minum banyak hormon wanita. Itulah yang saya minum hingga buah dada saya bisa sampai "keluar". Surabaya yang membuat saya mengenal kuasa kegelapan. Itulah yang membuat saya menjadi waria yang high class, saya cuma memakai dimulut dan orang menuruti apa yang saya katakan. Hasilnya besar buat saya. Kalau untuk mengguna-gunai orang saya tidak pernah pakai, tapi supaya teman dekat dengan saya, itu saya lakukan.
Ia juga terikat dengan kuasa sihir.
Seorang pria yang pernah akrab dengan saya, bahkan pernah menikah dengan saya dan menjadi suami saya, itulah yang pertama saya kenalkan dengan magic saya. Dia saya kasih makan magic saya. Karena saya mau harta yang banyak, saya membikin dia tertunduk-tunduk pada saya. Saya menjadi seorang istri lelaki itu selama 16 tahun. Saya bahagia sekali, saya rasa kewanitaan saya terpancar.
Tapi kemudian saya ada merasa takut. Kenapa saya mesti dikasih tahu begini? Ada apa?. Dikasih tahu bahwa saya tidak bisa memiliki anak. Disitulah waktu keluarganya meminta tolong saya supaya amu agar dia bisa kawin dengan seorang wanita. Disitulah pikiran saya mulai terbuka bahwa saya tidak bisa memiliki"dia" untuk selama-lamanya. Karena saya seorang waria.
Namun Tuhan bekerja dengan ajaib dalam hidup Jhonny.
Sebelum kenal dia, saya sudah tahu judi, namun tidak sekeras itu. Setelah saya pisah dengannya, penyakit judi saya semakin keras. Bulan Juni 2003 saya kalah habis-habisan dalam perjudian. Di kamar saya duduk menangis, tidak sadar saya menonton TV. Hamba Tuhan yang di layar TV berkata : "Didepan saya ada orang yang berbeban berat. Silakan angkat tangan!".
Waktu itu saya belum tahu Kekristenan itu apa. Tapi waktu saya mengangkat tangan, disitulah Tuhan menjamah saya. Ada seperti cahaya yang masuk dalam tubuh saya, seperti ada bisikan di telinga saya "Tinggalkan". Disitulah saya tersungkur, mencium tanah dan bernazar : "Tuhan, saya mau mengikut Tuhan". Saya langsung mencari dimana itu yang namanya gereja.
Kemudian saya teringat : "Tuhan, memang saya sudah tersungkur, saya sudah meninggalkan dunia waria, tapi kenapa saya masih memakai pakaian wanita ke gereja?. Bisikan Tuhan selalu ada pada saya berbunyi: "Tinggalkan". Saya tidak tahu itu suara apa, tapi disitulah saya merasakan betul-betul ketakutan. Akhirnya secara total saya minta dibaptis dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat.
Lalu saya mengikuti pelepasan. Setelah pelepasan saya buka semua baju saya, beha saya, semua pakaian wanita saya. Saya disiapkan pakaian lelaki. Disitulah saya merasakan damai sejahtera dan sukacita melimpah.
Vonny Walandau, pembimbing rohani Jhonny Lasut bersaksi
Saya kenal John ketika namanya bukan John, tapi Farrah. Dia memang kelihatan cantik sekali karena dandanan dan hiasan yang ia pakai cukup wah, kaki dan cara duduknya seperti wanita. Tapi sekarang kalau kita bertemu dengan dia, cara duduknya bukan seperti perempuan lagi tapi betul-betul seperti laki-laki.
Pertobatan ini bukan hal yang mudah bagi Johny.
Bertobatan ini memang tidak segampang seperti kita membalik telapak tangan. Prosesnya berat buat saya tapi saya percaya didalam nama Yesus saya diselamatkan dari segala perbuatan saya ketika saya ikut dunia ini. Saya dulu adalah sampah, lebih dari sampah, tetapi saya tahu Tuhan Yesus adalah Allah yang ajaib. Dia menyelamatkan saya, kini saya adalah pria sejati segambar Allah. (Kisah ini ditayangkan 24 April 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)
Sumber Kesaksian:
Johny Lasut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar