Welcome to my blog

Don't hesitate to contact me

Sabtu, 28 Maret 2009

KITAB SUCI 2000 (4)

Sekalipun LAI dan bahasa asli Yunaninya secara eksplisit tidak menyebut artinya sebagai Yahweh, dari konteks ayat itu dapat diraba bahwa artinya adalah nama diri "Yahweh". Tetapi, KS2000 menterjemahkannya menjadi seperti berikut:
"Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Eloim telah menunjukkan rahmatNya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia." (KS2000, Luk.1:58).
Tiga kesalahan fatal telah dilakukan KS2000 dalam ayat ini: (1) "Kurios" (Tuhan) diterjemahkan sebagai "Eloim"; (2) "Kurios" (Tuhan) yang dalam konteks ini menunjukkan "nama diri" dianggap sebagai "sebutan/gelar/jabatan" saja; dan (3) "Kurios" (Tuhan) yang justru maksudnya adalah nama diri "Yahweh" ternyata diterjemahkan sebagai sebutan/gelar "Eloim". Ini menunjukkan bahwa maksud memperbaiki yang salah, karena yang diperbaiki ternyata benar maka jadinya malah perbaikannya sekarang yang salah.
Contoh lain dimana nama diri "Yahweh" yang jelas, diterjemahkan sebagai "Tuhan" dapat dilihat pada dua ayat berikut:
"Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku." (LAI-TB, Luk.4:18).
"agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus." (LAI-TB, Kis.3:20).
Di sini LAI menterjemahkan "Tuhan" dalam Luk.4:18 dari bahasa aslinya "Kurios" yang dari konteks ayat yang dibaca nama "Tuhan" itu menunjukkan nama diri pribadi karena itu menunjuk kepada "Yahweh" sesuai Yes.61:1. KS2000 menerjemahkannya sebagai:
"Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku." (KS2000, Luk.4:18).
"agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesua, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Hamasiah." (KS2000, Kis.3:20).
KS2000 menjiplak 100% terjemahan LAI dalam Luk.4:18dan menterjemahkan nama "Yesus Kristus" dalam Kis.3:20, tetapi karena KS2000 beranggapan bahwa nama Yahweh tidak boleh diterjemahkan, maka dengan menggunakan nama "Tuhan" disini jelas nama Yahweh diterjemahkan olehnya. Contoh lain adalah ayat berikut:
"Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu." (LAI-TB, Kis.3:22).
Di sini LAI menterjemahkan 'Tuhan Allah' sesuai bahasa asli yunaninya yang berbunyi 'Kurios Theos' yang dalam kacamata ayat aslinya dalam PL berarti "Yahweh Elohim" (Ulg.18:15) tetapi dalam KS2000 diterjemahkan sebagai:
"Bukankah telah dikatakan Mose: Tuhan Eloim akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu." (LAI-TB, Kis.3:22).
Di sini jelas KS2000 telah menterjemahkan Yahweh menjadi "Tuhan", sesuatu yang diharamkannya sendiri.
Memang penterjemahan Alkitab bukan hak monopoli Lembaga Alkitab Indonesia, dan kalau ada yang salah setiap orang dapat merevisinya sesuai dengan apa yang benar, tetapi kalau seseorang mengambil naskah LAI kemudian mengganti-ganti beberapa kata yang justru malah tidak benar tentu akan memutar balikkan kebenaran. Apalagi kita semua tahu bahwa terjemahan Alkitab LAI dikerjakan oleh puluhan ahli-ahli teologia yang mewakili mayoritas gereja-gereja termasuk Protestan, Katolik, Pentakosta, Baptis dan Advent, maka adalah suatu kecerobohan bila satu orang yang tidak belajar teologia secara formal begitu saja mau menggantikan kerja tim yang anggotanya banyak dan ahli itu, dan menganggap karyanya paling benar dan semua terjemahan lain salah. Dari contoh-contoh di atas kita melihat apa hasil yang dikeluarkan terjemahan pribadi itu yang jelas menunjukkan kekacauan yang besar karena kurangnya pengetahuan dan pengertian.

Minggu, 22 Maret 2009

KITAB SUCI 2000 (3)

Image and video hosting by TinyPic Dalam Kej.35:1,3 jelas disebutkan Mezbah bagi "El" yang adalah nama diri tetapi dikaburkan dengan "Eloim" yang artinya gelar saja, demikian juga dalam Kej.46:3, pengakuan nama diri "Akulah El" telah dikaburkan menjadi sekadar "Akulah Eloim" yang artinya sekadar gelar. Seruan Musa pada nama diri "El" dalam Bil.12:13 juga dikaburkan menjadi sekadar ditujukan pada "Eloim" yang berarti "gelar".
Contoh berikut menunjukkan dengan jelas bahwa "El" adalah "nama diri" bahkan dalam kaitan dengan pengertian ke'esa'an dan ini kemudian ditulis dengan 'Eloim' yang disebutnya sebagai sebutan/gelar saja.
"Jadi dengan siapa kamu hendak samakan Eloim (El), dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia? (KS2000, Yes.40:18)
"Kamu inilah saksi-saksiKu," demikianlah firman YAHWE (Yahweh), "dan hambaKu yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepadaKu dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Eloim (El) dibentuk, dan sesudah Aku tidak ada lagi. Aku, Akulah YAHWE (Yahweh) dan tidak ada juruselamat selain daripadaKu. Akulah yang memberitahukan, menyelamatkan dan mengabarkan, dan bukannya allah asing yang ada di antaramu. Kamulah saksi-saksiKu," demikianlah firman YAHWE (Yahweh),"dan Akulah Eloim (El)." (KS2000, Yes.43:10-12) "Beginilah firman YAHWE (Yahweh): "Hasil tanah dari Mesir dan segala laba Etiopia dan orang-orang Syeba, orang-orang yang tinggi perawakannya, akan pindah kepadamu dan menjadi kepunyaanmu, mereka akan berjalan di belakangmu dan dirantai; mereka akan sujud kepadamu dan akan membujuk engkau, katanya: Hanya di tengah-tengahmu ada Eloim (El), dan tidak ada yang lain; di samping Dia tidak ada Eloim (Elohim)." (KS2000, Yes.45:14).
Dari beberapa contoh di atas kita dapat melihat bahwa usaha yang ingin memurnikan bahasa Ibrani dalam KS2000 pada kenyataannya justru mengganti-ganti satu kata bahasa Ibrani seperti "El" dengan kata lain "Eloim" bahkan yang fatal nama diri "El" disebut sebagai nama sebutan/gelar "Eloim". Kesalahan yang sama juga terjadi dalam penggantian dalam Perjanjian Baru dimana kata "Allah" yang berasal dari kata "Theos" yang dalam konteks Septuaginta bisa berarti El/Elohim/Eloah yang bisa merupakan "nama diri" maupun "sebutan/gelar/jabatan" yang perlu dilihat dari konteksnya, akhirnya juga diterjemahkan (karena bahasa aslinya bahasa Yunani) secara borongan dengan kata "Eloim" yang diartikan sebagai sebutan/gelar/jabatan saja.
Contoh yang jelas adalah sebutan "Rumah Allah" yang dalam konteks Perjanjian Lama menunjuk pada "Bait El" (Rumah "El") dalam KS2000 biasa diterjemahkan menjadi "Bet Eloim" (KS2000, Mar.11:15-16). Tentu artinya menjadi lemah bila nama "Bait El" yang adalah "Rumah-Ku" (Mar.11:17) yang menunjuk nama diri yang definitif sekarang diganti menjadi "Rumah gelar sesembahan" saja.
Yang menarik lagi untuk diamati adalah bahwa kalau kata "Theos" dalam bahasa asli Yunaninya bila di mengerti dalam konteks "Septuaginta" bisa berarti "Yahweh" (TUHAN) atau "Adonai" (Tuhan/Tuan) tergantung pengertian konteksnya, maka dalam KS2000 sebagian diterjemahkan dengan yakin sebagai YAHWE, dan yang menarik untuk diketahui adalah bahwa yang diganti itu mengikuti Alkitab terjemahan "Saksi Yehuwa" yang disebut sebagai "Kitab-Kitab Yunani Kristen Terjemahan Dunia Baru" (lihat Apendiks 2) dengan beberapa perkecualian.
Dari 237 nama Tuhan dalam PB yang diganti dengan nama "Yehuwa" dalam Kitab Saksi Yehuwa (NW) itu, sekitar 53%nya diikuti dengan menggantinya dengan nama "Yahwe" dan sisanya tetap disebut sebagai "Tuhan" yang dalam konteks pandangan KS2000 diartikan sebagai "Adonai." Maka, dengan anggapan bahwa "sebagian" saja dari yang 43% itu diterjemahkan benar oleh Saksi Yehuwa, berarti KS2000 telah mengubah "sebagian" dari yang 43% itu yang seharusnya "Yahwe" diterjemahkan dengan "Tuhan", sesuatu yang dikritiknya.
Beberapa contoh ayat yang kemungkinan besar nama "Tuhan" (dalam LAI-TB) berarti "Yahweh" tetapi kemudian diganti bukan dengan Yahwe dalam KS2000, adalah: "Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku." (LAI-TB, Yoh.6:45).
Dalam ayat ini, LAI menterjemahkan kata "Allah" itu sesuai bahasa asli Yunaninya yang ditulis 'Theos', sekarang bandingkan dengan terjemahan KS2000:
"Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Eloim. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku." (KS2000, Yok.6:45).
KS2000 menjiplak sepenuhnya teks LAI-TB kecuali mengganti nama "Allah" dengan "Eloim". Benarkah? Bila terjemahan "Allah" dianggap menghujat, maka KS2000 yang menterjemahkan kata itu dengan "Eloim" padahal dalam ayat Yes.45:13 yang dikutip dari PL, Ibraninya berbunyi "YHWH", tentunya juga menghujat bukan? Ayat lainnya adalah:
"Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmatNya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia." (LAI-TB, Luk.1:58).
Di sini LAI menterjemahkan kata "Tuhan" dari bahasa aslinya "Kurios" yang bisa berarti "Yahweh" atau "Adonai" dalam kacamata Septuaginta, sedangkan Kitab Saksi Yehuwa (NW) menterjemahkan kata "Kurios" dengan "Yehuwa."

Sabtu, 21 Maret 2009

KITAB SUCI 2000 (2)

Image and video hosting by TinyPic Ada dua kesalahan fatal dalam penjiplakan itu yang kita sebut saja versi "KS2000" dan diberi perbandingan bahasa aslinya dalam tanda kurung oleh penulis buku ini. Pertama, penulis KS2000 tidak memperhatikan perbedaan antara kata El, Elohim dan Eloah, semuanya ditulis sebagai "Eloim" padahal kita tahu bahwa sekalipun ada kesamaannya dan di sana sini bisa dipertukarkan, jelas bahwa ketiganya juga mempunyai perbedaan. Kedua, penulis KS2000 menganggap bahwa hanya "Yahweh" yang merupakan nama diri, sedangkan "Elohim" adalah nama sebutan/penggilan/gelar, akibatnya kalau ada nama diri "El" yang diterjemahkan sebagai "Eloim" berarti dua kesalahan telah terjadi, yaitu bahwa nama diri Tuhan ternyata diterjemahkan sebagai nama sebutan dan El selalu dianggap identik sama dengan Eloim.
"Kata ELOIM di dalam Torat dan Injil merupakan suatu gelar yaitu gelar yang harus disembah. Sembahlah Eloim (Why.19:10)." (SYBAI, h.7)
"Tanggapan saya: El, Eloah, Eloim bukanlah nama melainkan suatu gelar, yaitu gelar "yang disembah". "Sembahlah Eloim" (Why.19:10). "Engkau harus menyembah YAHWE, Eloimmu" (Luk.4:8)" (SYBAI, h.11)
"Apakah arti Eloim itu? Eloim adalah suatu gelar yang disembah. "Sembahlah Eloim" (Why.19:10). "engkau harus menyembah YAHWE, Eloimmu" (Luk.4:8)" (SYBAI, h.26)
Dengan anggapan bahwa "Eloim" adalah gelar menunjukkan adanya kekurang pengertian akan sejarah Ibrani dan konsekwensinya. Dalam Perjanjian Lama (Tanakh), KS2000 telah mengganti semua nama "El" yang sebenarnya berarti nama diri Allah (yang sejajar dengan Yahweh) dengan nama "Eloim" yang dianggap hanya sebutan/gelar/jabatan sesembahan Yahudi saja. Contoh berikut menggambarkan "nama diri" El (yang definitif) yang dikaburkan sekadar menjadi sebutan/gelar/jabatan saja (yang dikurung adalah bahasa aslinya dalam bahasa Ibrani):
"Akulah Eloim (El) yang di Betel (Bet El) itu" (KS2000, Kej.31:13)
"Eloim (Elohim) Israel ialah Eloim (El)" (KS2000, Kej.33:20)
Dalam Kej.31:13 jelas "El" adalah nama diri yang tinggal di Bet "El" ini dilemahkan hanya sekedar "Eloim" yang adalah sebutan/gelar sesembahan saja, dan dalam Kej.33:20 jelas disebutkan bahwa Allah Israel adalah "El" di sini juga dikaburkan sebagai "Eloim" yang artinya gelar saja. "Elohim" yang artinya sebagai nama diri yang disejajarkan dengan Yahweh maupun El dan dipertukarkan di sini dikaburkan karena ditulis dengan kata Eloim yang dianggap gelar.
"Aku, YAHWE (Yahweh). Eloim(Elohim)mu, adalah Eloim (El) yang cemburu..." (KS2000, Ulg.5:9).
"Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan (Adonai) Yahwe (Yahweh): Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Eloim (El)! Aku duduk di takhta Eloim (Elohim) di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Eloim (El), walau hatimu menempatkan diri sama dengan Eloim (Elohim)." (KS2000, Yeh.28:2).
"El" yang adalah nama diri yang cemburuan dalam Ulg.5:9 telah dikaburkan dan ditulis sekedar gelar saja. Demikian jugDalam Kej.31:13 jelas "El" adalah nama diri yang tinggal di Bet "El" ini dilemahkan hanya sekedar "Eloim" yang adalah sebutan/gelar sesembahan saja, dan dalam Kej.33:20 jelas disebutkan bahwa Allah Israel adalah "El" di sini juga dikaburkan sebagai "Eloim" yang artinya gelar saja. "Elohim" yang artinya sebagai nama diri yang disejajarkan dengan Yahweh maupun El dan dipertukarkan di sini dikaburkan karena ditulis dengan kata Eloim yang dianggap gelar.
"Aku, YAHWE (Yahweh). Eloim(Elohim)mu, adalah Eloim (El) yang cemburu..." (KS2000, Ulg.5:9).
"Hai anak manusia, katakanlah kepada raja Tirus: Beginilah firman Tuhan (Adonai) Yahwe (Yahweh): Karena engkau menjadi tinggi hati, dan berkata: Aku adalah Eloim (El)! Aku duduk di takhta Eloim (Elohim) di tengah-tengah lautan. Padahal engkau adalah manusia, bukanlah Eloim (El), walau hatimu menempatkan diri sama dengan Eloim (Elohim)." (KS2000, Yeh.28:2).
"El" yang adalah nama diri yang cemburuan dalam Ulg.5:9 telah dikaburkan dan ditulis sekedar gelar saja. Demikian juga dalam Yeh.28:2, pernyataan Yahweh bahwa aku adalah "El" (yang disejajarkan dengan Yahweh) di sini ditulis sekadar sebagai "Eloim" yang berarti sekadar "gelar".
"Elohim" dan "El" yang keduanya dalam ayat-ayat berikut sebenarnya berarti nama diri sekarang diganti dengan "Eloim" yang menurut Traktat SYBAI sendiri disebut sebagai sebutan/gelar/jabatan saja.
"Eloim (Elohim) berfirman kepada Yakub: "Bersiaplah, pergilah ke Betel (Bet El), tinggallah di situ, dan buatlah di situ mezbah bagi Eloim (El), yang telah menampakkan diri kepadamu." (KS2000, Kej.35:1,3)
"Akulah Eloim (El), Eloim (Elohim) ayahmu, janganlah takut pergi ke Mesir, sebab aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar di sana." (KS2000, Kej.46:3) "Lalu berserulah Mose kepada YAHWE (Yahweh): "Ya Eloim (El), sembuhkanlah kiranya dia." (KS2000, Bil.12:13).

KITAB SUCI 2000 (1)

Belakangan ini di kalangan kelompok yang menyebut dirinya Nasrani, diterbitkan "Kitab Suci Torat dan Injil" yang lebih dikenal sebagai "Kitab Suci 2000" diterbitkan oleh Eliezer (Suradi) ben Abraham dengan organisasi Bet Yesua Hamasiahnya. Kitab Suci 2000 adalah puncak dari seri traktat berjudul "Siapakah yang Bernama Allah Itu?" (SYBAI) yang diterbitkan oleh "Bet Yesua Hamasiah" yang pada prinsipnya beranggapan bahwa nama "Yahweh" dan "Eloim" tidak boleh diubah dan diterjemahkan, apalagi kalau "Eloim" diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) sebagai "Allah" yang dianggapnya sebagai nama dewa--berhala Arab, karena itu penggantian nama itu disebut sebagai "menghujat."
Bagaimana dengan Kitab Suci 2000 ini? Yang jelas ada dua hal yang perlu dikemukakan yaitu pertimbangan "Etis" dan pertimbangan "Teologis" mengenai Alkitab terjemahan ini.
Kenyataannya Kitab Suci 2000(sebut saja KS2000) nyaris menggunakan atau menjiplak seluruh terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia--Terjemahan Baru (LAI-TB) sebagai dasar, dengan perubahan sangat kecil yaitu dihilangkannya judul-judul perikop dan beberapa nama diganti dalam bahasa Ibrani terutama nama "Allah" yang diganti dengan "Eloim" dan sebagian nama "Tuhan" yang diganti dengan "Yahwe", dan "Yesus Kristus" diganti "Yesua Hamasiah."
Sebagai pertimbangan "Etis" dapat dikemukakan hal berikut. Melihat halaman pertamanya, terlihat sepintas lalu bahwa penulis kelihatannya tidak memiliki tata-krama penulisan karena yang bersangkutan tidak bertanya dan meminta izin kepada LAI dalam menggunakan hak cipta penerjemahan tersebut, bahkan yang lebih menyedihkan adalah bahwa terjemahan LAI yang melibatkan dana mahal dan begitu banyak ahli-ahli teologia dan bahasa itu, begitu saja dibajak oleh seseorang. Bahkan, yang lebih tidak etis lagi adalah bahwa versi Kitab Suci "Eloim" itu sama sekali tidak menyebut sumber dasar terjemahan (LAI-TB) yang digunakan, bahkan hasil bajakan itu di halaman pertama seakan-akan menunjukkan kesan bahwa "Kitab Suci 2000" penulisnya bernama "Eliezer ben Abraham" dan organisasi kelompoknya Bet Yesua Hamasiah sebagai penerbitnya.
Tiadanya etika dalam membajak karya terjemahan LAI ini jelas menunjukkan motivasi apa yang berada di balik terjemahan "yudaik" itu, dan lebih mengungkapkan adanya konspirasi "Yudaisme" yang kelihatannya bermaksud memecah belah kekristenan di Indonesia melalui pemaksaan kehendak pribadi/kelompok Nasrani tersebut untuk mempromosikan Yudaisme dengan bahasa Ibraninya ke dalam kekristenan.
Secara teologis dapat dilihat banyak hal yang tidak tepat dan menunjukkan bahwa fanatisme nama "Yahwe" dan "Eloim" membuat kelompok Nasrani ini tidak sadar akan keterbatasan pengertiannya mengenai latar belakang sejarah, budaya, bahasa, maupun teologia Alkitab, sehingga malah menimbulkan suatu versi "Kitab Suci" yang jauh lebih menunjukkan kesalahan-kesalahan penerjemahan yang lebih fatal lagi daripada yang ingin digantinya yang dianggap mereka sebagai tidak benar. KS2000 menutup mata terhadap kenyataan bahwa bahasa asli kitab Perjanjian Baru adalah bahasa "Yunani" dan bukan "Ibrani" karena selama sekitar 10 abad (IV-BC s/d AD-VI) sebenarnya bahasa Ibrani tidak digunakan sebagai bahasa percakapan dan digantikan bahasa Yunani dan Aram.